Ku Titip Negeriku, Nak!

by 22.42 1 komentar
Inilah Indonesiaku…
Betapa bahagianya aku, ketika saat itu aku duduk dibangku Sekolah Dasar. Masih ingat kala itu adalah awal dimana aku mulai untuk mempelajari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Aku tercengang ketika sang pahlawan tanpa tanda jasa yang berdiri tegak didepan kelas itu, membawa potongan kayu panjang penunjuk papan tulis hitam yang  penuh dengan  hapusan kapur putih, kaca mata tebal dengan frame hitam kecoklatan itu menatap tajam pada seluruh siswa yang masih sangat lugu. Fikirannya masih jernih, bagaikan kertas putih yang jika apapun yang dituliskan diatasnya insyaallah akan sulit untuk terhapus.
Tambah tercengang ketika ia mengenalkan kepada kami betapa kaya-nya negeri ini.
Negeri dengan sebutan negeri khatulistiwa, negeri terkaya dengan hasil buminya, negerinya segudang budaya, negeri hijau, negerinya para petani, nelayan, dan katanya negeri dengan jutaan surga dunia yang tak ternilai indahnya. Aku masih tak percaya dengan itu ..
Bagiku saat itu negeri terindah itu berada diluar negeri..
Tapi… fikiran itu kini telah terhapus secara otomatis. Aku salah, aku tak paham, aku mesti bercermin. Bercermin pada sebuah cermin kecil yang hanya ada disini…dihati J
Bagaimana aku bisa menyalahkan diriku sendiri? Kenapa tak aku salahkan saja pada orang lain?.  Karena, pada saat itu mungkin saja aku hanya seperti kucing pengikut teman-temanku yang lainnya. Katanya dinegeri sana banyak badutnya, banyak air terjunnya, banyak gunungnya, ada saljunya, ada taman bermainnya dan ada banyak permen disana.
Bukan !! ternyata bukan itu yang dimaksud dengan negeri yang indah, negeri yang kaya, atau negeri yang nyaman.
Tak pahamnya aku ini membuatku semakin ingin memahami itu semua.
Kini akan aku jelaskan beberapa pemahaman yang telah aku dapatkan dari Ia tokoh yang amat luar biasa.
------------
Nak, lihat betapa hijaunya sawah itu ! -- bu.. itu hanya rumput. Tak adakah tanaman yang lain selain sejumput rumput-rumput itu?. -- tidak ada, Nak! karena rumput hijau menguning itu adalah tanaman yang pokok nak. Apa yang selama ini kamu makan? Dari rumput inilah kamu bisa mendapatkan makanan pokok. Dan ini hanya ada di Indonesia, nak.
Nak, lihat betapa rimbunnya pohon itu! -- bu.. itu hanya sekumpulan pohon-pohon besar. Buktinya dia itu diam. -- Dia bisa menangis nak.. dia akan menangis ketika kamu merusaknya, ketika kamu menebangnya, ketika kamu membakarnya, dan ketika kamu menyepelekannya. Organ apakah yang digunakan untuk bernafas , nak?. Paru-paru bu. Jika paru-paru itu rusak apa kita masih bisa bernafas? -- Tidak bu. -- Begitu pula hutan ini. Ia adalah paru-paru dunia penghasil oksigen terbesar didunia. Jika rusak banyak dampak yang akan ditimbulkan. Hutan diIndonesia terbentang kurang lebih 122.000.000 Hm. Apa yang terjadi jika hutan kita seluas itu habis gundul sia-sia nak? Apakah masih bisa kita menikmati setiap oksigen yang kita hirup selama ini?
Nak, Lihat betapa indahnya biru laut itu?—yang mana bu? Yang itukah? Itu hanya air bu – itu memang air nak, lihat kemari akan kutunjukkan sesuatu padamu. Lihat ikan-ikan itu betapa cantiknya mereka – mereka cantik bu. Bu apa yang disana?—itu nelayan nak, betapa gagahnya mereka menentang ombak yang bergulung-gulung, betapa kuatnya mereka mengangkat jaring-jaring penuh ikan-ikan hasil laut Indonesia yang begitu melimpah,nak?
Nak, kemari nak. Lihat itu..betapa megahnya gunung itu? – Tinggi sekali bu?—ketinggian itulah yang memacu adrenalin para pendaki . ketika sampai dipuncak sanalah kepuasan akan terasa sangat berbeda. Nak, di Indonesia tercinta inilah kamu akan menemukan takjubnya gunung-gunung yang megah ciptaan hyang maha kuasa.
Nak, Lihat.. betapa banyaknya budaya-budaya diIndonesia ini nak, 33 Provinsi yang setiap Provinsi memiliki ciri dan kekhas-an yang beragam. Betapa syahdunya setiap budaya yang kental dengan kemagisan, betapa mahalnya budaya kita, tersohor sampai ke manca Negara.
Ibu?? Kenapa menangis?—Ah tidak nak—air mata ibu…
Kemari nak.. akan ibu tunjukan lagi…
Lihat nak, prihatin ibu melihatnya..
Hamparan luas sawah hijau dengan berbagai komunitas didalamnya, kini telah berubah menjadi bangunan-bangunan permanen bertembok semen, jalanan coklat kini berubah warna kelabu, tanah gembur menjadi terhambur, tak bertanah tapi beraspal, airnya dulu bening mengalir sampai kehilir, ada si capung genit bermain-main dengan sayap-sayap mungilnya, dulu pohon rimbun ada disana tapi sekarang tiang listriklah yang tertancap disana, dulu rindang tapi sekarang seperti pindang. Kenapa sawah negeri ini Nak?

Apa yang disana nak? kenapa ada kobaran api disana? Kenapa kini menjadi tandus padahal dulu seperti bulu-bulu halus. Dulu ada mata air disitu tapi kenapa mata air jadi kering? Dulu rimbun, ada beberapa penghuni khas didalamnya, ada harimau Sumatra yang sangat terkenal dengan belang-belang yang memukau, sudah dijadikan binatang langka tetap saja ibu beburuk sangka pada mereka, dulu ada angin-angin berwangi harum tapi kini asap angin berwangi jarum. Ada apa hutan negeri tercinta ini nak?
Laut biru itu kini kelabu, bukan ada ikannya tapi ada sampahnya, dulu lumba-lumba selalu berloncat-loncat disudut sana, lautnya asin bukan masam, pasirnya putih tanpa noda, kini? Sudah ternoda oleh pola mereka yang salah.
Gunung-gunung itu? apakah mereka marah, sehingga ketika lahar yang keluar dari mulut sang kawah menjatuhkan ratusan nyawa tak berdosa. Meletus saja banyak manfaatnya, tapi mereka yang serakah apa bisa dibilang manfaat?
Lagi-lagi budaya nya dicuri tetangga. Pencuri akan mencuri barang-barang mahal. Ibarat budaya adalah barang barang yang bernilai  disebuah rumah, jika rumah tak dijaga dan tak digembok, didiamkan, tak dilestarikan? Inilah yang diinginkan kan? Diambil tetangga, ketika sudah diambil barulah bertindak.
Nak.. ibu titip Negara ini padamu. Berjanjilah bahwa kau anakku yang cinta ibumu ini, cintailah pula ibu pertiwi ini, jangan biarkan kekayaan negeri ini hangus sia-sia. Kibarkan sang merah-putih kelangit biru . beri hormat dengan penuh cintamu, nyanyikan Indonesia raya penuh kekhyusukan, pejamkan matamu yang indah itu dengan merunduk mengucapkan kesyukuraan pada hyang kuasa atas kelimpahan nikmat luar biasa yang ada di negeri ini, jaga tanah, air, hewan, tumbuhan, budaya, moral, serta hakikat mu sebagai generasi cinta Indonesia. Bukan dari mulut, bukan dari mata, tapi dari sini.. hati dan fikiranmu.

lita chan

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

1 komentar:

  1. Ketika anda mencintai alam ciptaan Hyang maha kuasa, terlebih dahulu anda harus mencintai Dia, Hyang maha kuasa. Dia lah yang memberikan mata agar kita bisa melihat ciptaan yang luar biasa ini, Dia lah yang memberikan telinga agar kita bisa mendengan gemuruh suara alam yang luar biasa ini, Dia lah yang memberikan otak agar kita bisa berfikir untuk apa Dia menciptakan semua ini. Bagaikan ayat yang harus dipahami bahwa semua itu ada maksud dan tujuan dibalik Dia menciptakan semua ini. Terimakasih

    BalasHapus