Inilah Indonesiaku…
Betapa bahagianya aku, ketika saat itu aku
duduk dibangku Sekolah Dasar. Masih ingat kala itu adalah awal dimana
aku mulai untuk mempelajari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Aku
tercengang ketika sang pahlawan tanpa tanda jasa yang berdiri tegak
didepan kelas itu, membawa potongan kayu panjang penunjuk papan tulis
hitam yang penuh dengan hapusan kapur putih, kaca mata tebal dengan
frame hitam kecoklatan itu menatap tajam pada seluruh siswa yang masih
sangat lugu. Fikirannya masih jernih, bagaikan kertas putih yang jika
apapun yang dituliskan diatasnya insyaallah akan sulit untuk terhapus.
Tambah tercengang ketika ia mengenalkan kepada kami betapa kaya-nya negeri ini.
Negeri
dengan sebutan negeri khatulistiwa, negeri terkaya dengan hasil
buminya, negerinya segudang budaya, negeri hijau, negerinya para petani,
nelayan, dan katanya negeri dengan jutaan surga dunia yang tak ternilai
indahnya. Aku masih tak percaya dengan itu ..
Bagiku saat itu negeri terindah itu berada diluar negeri..
Tapi…
fikiran itu kini telah terhapus secara otomatis. Aku salah, aku tak
paham, aku mesti bercermin. Bercermin pada sebuah cermin kecil yang
hanya ada disini…dihati J
Bagaimana aku bisa menyalahkan diriku
sendiri? Kenapa tak aku salahkan saja pada orang lain?. Karena, pada
saat itu mungkin saja aku hanya seperti kucing pengikut teman-temanku
yang lainnya. Katanya dinegeri sana banyak badutnya, banyak air
terjunnya, banyak gunungnya, ada saljunya, ada taman bermainnya dan ada
banyak permen disana.
Bukan !! ternyata bukan itu yang dimaksud dengan negeri yang indah, negeri yang kaya, atau negeri yang nyaman.
Tak pahamnya aku ini membuatku semakin ingin memahami itu semua.
Kini akan aku jelaskan beberapa pemahaman yang telah aku dapatkan dari Ia tokoh yang amat luar biasa.
------------
Nak,
lihat betapa hijaunya sawah itu ! -- bu.. itu hanya rumput. Tak adakah
tanaman yang lain selain sejumput rumput-rumput itu?. -- tidak ada, Nak!
karena rumput hijau menguning itu adalah tanaman yang pokok nak. Apa
yang selama ini kamu makan? Dari rumput inilah kamu bisa mendapatkan
makanan pokok. Dan ini hanya ada di Indonesia, nak.
Nak, lihat
betapa rimbunnya pohon itu! -- bu.. itu hanya sekumpulan pohon-pohon
besar. Buktinya dia itu diam. -- Dia bisa menangis nak.. dia akan
menangis ketika kamu merusaknya, ketika kamu menebangnya, ketika kamu
membakarnya, dan ketika kamu menyepelekannya. Organ apakah yang
digunakan untuk bernafas , nak?. Paru-paru bu. Jika paru-paru itu rusak
apa kita masih bisa bernafas? -- Tidak bu. -- Begitu pula hutan ini. Ia
adalah paru-paru dunia penghasil oksigen terbesar didunia. Jika rusak
banyak dampak yang akan ditimbulkan. Hutan diIndonesia terbentang kurang
lebih 122.000.000 Hm. Apa yang terjadi jika hutan kita seluas itu habis
gundul sia-sia nak? Apakah masih bisa kita menikmati setiap oksigen
yang kita hirup selama ini?
Nak, Lihat betapa indahnya biru laut
itu?—yang mana bu? Yang itukah? Itu hanya air bu – itu memang air nak,
lihat kemari akan kutunjukkan sesuatu padamu. Lihat ikan-ikan itu betapa
cantiknya mereka – mereka cantik bu. Bu apa yang disana?—itu nelayan
nak, betapa gagahnya mereka menentang ombak yang bergulung-gulung,
betapa kuatnya mereka mengangkat jaring-jaring penuh ikan-ikan hasil
laut Indonesia yang begitu melimpah,nak?
Nak, kemari nak. Lihat
itu..betapa megahnya gunung itu? – Tinggi sekali bu?—ketinggian itulah
yang memacu adrenalin para pendaki . ketika sampai dipuncak sanalah
kepuasan akan terasa sangat berbeda. Nak, di Indonesia tercinta inilah
kamu akan menemukan takjubnya gunung-gunung yang megah ciptaan hyang
maha kuasa.
Nak, Lihat.. betapa banyaknya budaya-budaya
diIndonesia ini nak, 33 Provinsi yang setiap Provinsi memiliki ciri dan
kekhas-an yang beragam. Betapa syahdunya setiap budaya yang kental
dengan kemagisan, betapa mahalnya budaya kita, tersohor sampai ke manca
Negara.
Ibu?? Kenapa menangis?—Ah tidak nak—air mata ibu…
Kemari nak.. akan ibu tunjukan lagi…
Lihat nak, prihatin ibu melihatnya..
Hamparan
luas sawah hijau dengan berbagai komunitas didalamnya, kini telah
berubah menjadi bangunan-bangunan permanen bertembok semen, jalanan
coklat kini berubah warna kelabu, tanah gembur menjadi terhambur, tak
bertanah tapi beraspal, airnya dulu bening mengalir sampai kehilir, ada
si capung genit bermain-main dengan sayap-sayap mungilnya, dulu pohon
rimbun ada disana tapi sekarang tiang listriklah yang tertancap disana,
dulu rindang tapi sekarang seperti pindang. Kenapa sawah negeri ini Nak?
Apa
yang disana nak? kenapa ada kobaran api disana? Kenapa kini menjadi
tandus padahal dulu seperti bulu-bulu halus. Dulu ada mata air disitu
tapi kenapa mata air jadi kering? Dulu rimbun, ada beberapa penghuni
khas didalamnya, ada harimau Sumatra yang sangat terkenal dengan
belang-belang yang memukau, sudah dijadikan binatang langka tetap saja
ibu beburuk sangka pada mereka, dulu ada angin-angin berwangi harum tapi
kini asap angin berwangi jarum. Ada apa hutan negeri tercinta ini nak?
Laut
biru itu kini kelabu, bukan ada ikannya tapi ada sampahnya, dulu
lumba-lumba selalu berloncat-loncat disudut sana, lautnya asin bukan
masam, pasirnya putih tanpa noda, kini? Sudah ternoda oleh pola mereka
yang salah.
Gunung-gunung itu? apakah mereka marah, sehingga
ketika lahar yang keluar dari mulut sang kawah menjatuhkan ratusan nyawa
tak berdosa. Meletus saja banyak manfaatnya, tapi mereka yang serakah
apa bisa dibilang manfaat?
Lagi-lagi budaya nya dicuri tetangga.
Pencuri akan mencuri barang-barang mahal. Ibarat budaya adalah barang
barang yang bernilai disebuah rumah, jika rumah tak dijaga dan tak
digembok, didiamkan, tak dilestarikan? Inilah yang diinginkan kan?
Diambil tetangga, ketika sudah diambil barulah bertindak.
Nak..
ibu titip Negara ini padamu. Berjanjilah bahwa kau anakku yang cinta
ibumu ini, cintailah pula ibu pertiwi ini, jangan biarkan kekayaan
negeri ini hangus sia-sia. Kibarkan sang merah-putih kelangit biru .
beri hormat dengan penuh cintamu, nyanyikan Indonesia raya penuh
kekhyusukan, pejamkan matamu yang indah itu dengan merunduk mengucapkan
kesyukuraan pada hyang kuasa atas kelimpahan nikmat luar biasa yang ada
di negeri ini, jaga tanah, air, hewan, tumbuhan, budaya, moral, serta
hakikat mu sebagai generasi cinta Indonesia. Bukan dari mulut, bukan
dari mata, tapi dari sini.. hati dan fikiranmu.
lita chan
DeveloperCras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.
Ketika anda mencintai alam ciptaan Hyang maha kuasa, terlebih dahulu anda harus mencintai Dia, Hyang maha kuasa. Dia lah yang memberikan mata agar kita bisa melihat ciptaan yang luar biasa ini, Dia lah yang memberikan telinga agar kita bisa mendengan gemuruh suara alam yang luar biasa ini, Dia lah yang memberikan otak agar kita bisa berfikir untuk apa Dia menciptakan semua ini. Bagaikan ayat yang harus dipahami bahwa semua itu ada maksud dan tujuan dibalik Dia menciptakan semua ini. Terimakasih
BalasHapus