Kau Ini Perempuan !!

by 05.22 0 komentar



''Setinggi-tingginya sekolah yang ku jalani, sepandai-pandainya ku bekerja, dan sekuat-kuatnya ku memiliki banyak aktivitas. Kodratku akan kembali kedapur dan menyiapkan sarapan pagi untuk orang-orang terkasih.''

Aku selalu mendapatkan kata-kata sejenis, kau ini perempuan!. Lalu?

Aku hanya bisa diam ketika mereka berkata seperti itu. Termasuk mamah yang selalu mengajarkanku tata cara wanita jawa. Bukan maksud untuk membantah atau menolak untuk dinasehati. Tapi coba lihat, aku masih sama. Sama seperti wanita pada umumnya. Hanya saja yang membedakan adalah, aku menyukai hal-hal yang menurutku lebih memiliki tantangan. Hanya saja aku lebih suka menjadi manusia yang bebas. Hanya saja aku memiliki gairah untuk bermanja dengan alam.
Aku masih sama. Masih sebagai wanita jawa. Wanita yang unggah ungguhnya memikat banyak khalayak. Kesopanan, tutur kata, serta adab prilaku menjadi paling utama. Walau aku lebih menyukai memakai tas ransel ketimbang membawa tas jinjing seperti kebanyakan wanita kerja. Aku lebih menyukai sepatu kedts, ketimbang memakai sepatu hills. Aku bertolak belakang dengan beberapa orang yang tak seminat. Aku selalu cendrung menampakkan kegigihan, merasa kuat padahal akupun wanita yang lemah. 99% wanita tetap memiliki sifat baper (bawa perasaan). Walaupun beberapa akan lebih bisa menyimpan itu semua sendiri. Ya karena wanita yang hebat itu wanita mandiri.
Ini bukan tentang menceritakan diri pribadi. Hanya aku ingin sedikit berbagi. Berbagi untuk kau yang mungkin merasa seperti ini. Jika saat ini ada banyak wanita yang telah memiliki berbagai prestasi, bahkan telah berkarir diusia dini aku yakin mereka adalah wanita mandiri. Tapi tengok lah sejenak, tak sedikit pula wanita sekarang masih dibuat gundah gulana, berbagai macam kasus, mulai dari keberuntungan hingga masalah cinta. Dibutakan oleh keadaan yang seharusnya bisa mereka lalui. Hidup bukan seberapa kuat kamu berdiri, tapi seberapa kuat kamu berlari. Karena berdiri saja tak cukup. Maka buatlah suatu gerakan hingga langkah membawa kita ke depan.
Dilihat dari segi usia, remaja sekarang bukan lagi seperti remaja dulu. Aku ingat zamanku masih duduk di sekolah dasar, setiap tahunnya diadakan perayaan tujuh belas agustusan, dibuatlah panggung kreasi, dari lomba menyanyi sampai lomba mewarnai. Kau tahu remaja-remaja lah yang mengurus itu semua, mereka bergotong royong. Banyak wanita pula yang tenaganya lebih ekstra, karena harus ikut menyiapkan segalanya. Aku bangga pada mereka. Semangatnya masih empat lima, kreatifitasnya membuat sesuatu jadi waah, dan tak ada pilah pilih jabatan. Semua berjalan dengan lancar. Dan intinya di otaknya hanya ada kebersamaan, bukan bualan lelah atau apalah.
Ditambah remaja wanita sekarang lebih mudah jatuh cinta. Dikit-dikit galau, dikit-dikit nulis status di fb, twitter atau buat pm "aku sayang kamu". *ealah. Kadang suka tertawa sendiri, ga dipungkiri akupun pernah merasakan seperti itu. Tapi setelah dipikir kembali, kok ya bisa-bisanya bilang cinta, padahal dia ga cinta, dan yang cinta kita itu Allah. Kenapa ya bisa begitu? Ya karena mungkin, mereka ga ada kegiatan yang bisa membawa mereka lupa pada hal-hal yang tak berguna.*pengalaman ceritanya*. Andai mereka punya kegiatan yang berguna, mereka akan bilang ga ada waktu buat ngelakuin hal-hal yang ga ada untungnya.
Bisa dibilang cerita pribadi, tapi itu duluuu ... Setelah semua berubah. Berubah setelah ku rasa semua salah. Sekarang allhamdullilah, sudah ingin hijrah. Karena sudah lelah membuat dosa yang larut sampai ajal tiba-tiba menjemput. Sekarang berpikir, aku punya mimpi, punya asa, punya harapan, punya cita-cita. Masih ada orang tua yang harus dibahagiakan, mimpi yang harus dikejar, serta doa yang masih diharapkan. Maka itu untuk melupakan semua, kini aku harus melakukan sesuatu. Intinya supaya tidak larut dalam kegalauan tingkat dewa. Pilihanku jatuh pada alam. Aku selalu menemukan sensasi disetiap hembusan malam, dibawah langit penuh taburan bintang, ditambah semilir angin yang menenangkan, aku lebih hidup, aku lebih dekat dengan yang punya hidup, dinginnya malam pun menjadi kerinduan untuk terus menjumpai alam. Puncak-puncaknya, pepohonannya, lautannya, pulaunya, mataharinya, gugusan bintangnya. Ah aku selalu merasa berbeda, aku selalu merindukan bisa shallat di bawah rindangya pohon, atau luasnya langit, kau juga bisa berdoa sesuka hatimu, ditambah oksigen yang tak pernah habis. Membuat nafas saat berdzikir menjadi sebuah hadiah kenikmatan. Aku selalu merindukan itu. Maka aku tekankan aku melakukan kegiatan seperti mendaki karena satu tujuan, dan kau sudah bisa menyimpulkannya bukan?
Selalu ada kenangan disetiap perjalanan, kebersamaan, kerja sama, dan saling membantu. Membuat kami sebagai wanita punya andil pula dalam hal itu. Ah, rasanya aku juga ingin menikmati indahnya alam ini bersamamu*.
Walau kadang ada rasa cemas yang dirasakan orang tua. Jelas, itu hal yang sudah menjadi kendala para wanita. Ya namanya wanita terkenal dengan kelemahannya. Tapi sudahlah, pergi karena niat baik. Inshaallah, allah pun turut menjaga kami. Asalkan tetap berada dijalannya dan selalu mengingatnya disaat apapun yang terjadi.
Mah, sudahlah .. Percayalah kami akan kembali. Ini hanya sekedar aktivitas, agar kami bisa lebih baik lagi. Menemukan sebuah arti, apa itu menikmati. Bukan merubah kami menjadi seorang lelaki. Kodrat kami pun akan kembali. Percaya lah :)


Mei, 30-2015
18:42pm

lita chan

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar