Malang nian nasibku ini ,
Tak berjubah hanya bersampah,
Tak beratap hanya bisa menatap,
Tak berindu hanya bisa merindu,
Tetes basah tak berada,
Melihat mengadah bagai sebuah wadah,
Tak diinginkan, Tak diamankan,
Tapi mereka sudah tertawa bak raja singgasana,
berbaju baja, berkalung emas,
berteriakpun hanya rayap-rayap yang dengar, apalagi menangis?
mungkinlah hanya semut api yang dengar,
hamba ini bertarung dengan nasib,meminta payung untuk berteduh,
meminta karung untuk berkena,
hyang kuasa? apa ini nasi hamba?
tak berkasih, tak berharta.
dia yang sekarang berada dipuncak tak pernah mau turun
melihat hamba-hamba kecil ini tak bernasib.
0 komentar:
Posting Komentar